Selasa, 14 Februari 2012

Ethnocentrism


Slam jumpa ,,,,,,,
Bwat post kali ne, Saya ingin sdikit membahas tentang topik yang beberapa waktu yang lalu sempat dibicarakan pada materi kuliah yang Saya ambil smester ne. sore itu Kami membahas tentang “etnosentris”. Satu kata yang mungjin agak jarang Kita dengar, tapi pasti banyak Qta temukan contohnya di kehidupan sehari-hari. “etnosentris” sendiri mempunyai definisi, yaitu yaitu suatu sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang budaya orang lain. Mereka akan selalu memandang budaya orang lain dari kacamata budayanya. Hal ini terjadi karena nilai-nilai yang telah tersosialisasi sejak kecil sudah menjadi nilai yang mendarah daging (internalized value) dan sangatlah susah untuk berubah dan cenderung dipertahankan bila nilai itu sangat menguntungkan bagi dirinya.
Sedangkan contoh misalnya yang sedang panas-panasnya dibahas media massa tentang organisasi kemasyarakatan yang sering melakukan tindakan anarkis pada kegiatannya, yaitu FPI. FPI atau Front Pembela Islam merupakan sebuah organisasi massa Islam bergaris keras yang berpusat di Jakarta. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan menjadi wadah kerja sama antara ulama dan umat dalam menegakkan Amar Ma'ruf dan Nahi Munkar   di setiap aspek kehidupan.
Latar belakang pendirian FPI sebagaimana diklaim oleh organisasi tersebut antara lain:
  1. Adanya penderitaan panjang ummat Islam di Indonesia karena lemahnya kontrol sosial penguasa sipil maupun militer akibat banyaknya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh oknum penguasa.
  2. Adanya kemungkaran dan kemaksiatan yang semakin merajalela di seluruh sektor kehidupan.
  3. Adanya kewajiban untuk menjaga dan mempertahankan harkat dan martabat Islam serta ummat Islam.
Selain beberapa kelompok internal, yang disebut oleh FPI sebagai sayap juang, FPI memiliki kelompok Laskar Pembela Islam, kelompok paramiliter dari organisasi tersebut yang kontroversial karena melakukan aksi-aksi "penertiban" (sweeping) terhadap kegiatan-kegiatan yang dianggap maksiat atau bertentangan dengan syariat Islam terutama pada masa Ramadan dan seringkali berujung pada kekerasan.Organisasi ini terkenal dan kontroversial karena aksi-aksinya sejak tahun 1998. Rangkaian aksi yang berujung pada kekerasan sering diperlihatkan dalam media massa.
Melihat beberapa fakta yang ada, ini merupakan salah satu contoh etnosentris yang salah, naumn mendapat dukungan dari beberapa pihak, yang tanpa pemikiran yang matang kemudian memberikan suatu paham yang kurang tepat, dan lebih parahnya kemudian diterapkan oleh semua anggotanya. Tindakan mereka yang seakan-akan merasa paling benar dan dengan pemahamannya yang salah kemudian merugikan banyak orang, tentunya tidak pantas untuk dilakukan dalam kehidupan masyarakat yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Satu hal yang membuat Saya merasa kecewa, karena menggunakan ajaran Islam sebagai tameng dari mereka pada saat melakukan tindakan anarkis, yang pada dasarnya tidak pernah mengajarkan hal tersebut. Itu merupakan salah satu penyalahgunaan ajaran agama yang dilakukan oleh suatu organisasi kemasyarakatan. Karena pada hakikatnya, Islam itu cinta damai, dan mengajarkan Kita untuk saling menyayangi antar umat manusia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar