Bwat post kali ne, Saya ingin sdikit membahas
tentang topik yang beberapa waktu yang lalu sempat dibicarakan pada materi
kuliah yang Saya ambil smester ne. sore itu Kami membahas tentang “etnosentris”.
Satu kata yang mungjin agak jarang Kita dengar, tapi pasti banyak Qta temukan
contohnya di kehidupan sehari-hari. “etnosentris” sendiri mempunyai definisi,
yaitu yaitu suatu sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang
budaya orang lain. Mereka akan selalu memandang budaya orang lain dari kacamata
budayanya. Hal ini terjadi
karena nilai-nilai yang telah tersosialisasi sejak kecil sudah
menjadi nilai yang mendarah daging (internalized value) dan sangatlah
susah untuk berubah dan cenderung dipertahankan bila nilai itu sangat
menguntungkan bagi dirinya.
Sedangkan contoh misalnya
yang sedang panas-panasnya dibahas media massa tentang organisasi
kemasyarakatan yang sering melakukan tindakan anarkis pada kegiatannya, yaitu
FPI. FPI atau Front Pembela Islam merupakan sebuah organisasi massa Islam
bergaris keras yang berpusat di Jakarta. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan
menjadi wadah kerja sama antara ulama dan umat dalam menegakkan Amar Ma'ruf
dan Nahi Munkar di
setiap aspek kehidupan.
Latar
belakang pendirian FPI sebagaimana diklaim oleh organisasi tersebut antara
lain:
- Adanya penderitaan panjang ummat Islam di Indonesia karena lemahnya kontrol sosial penguasa sipil maupun militer akibat banyaknya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh oknum penguasa.
- Adanya kemungkaran dan kemaksiatan yang semakin merajalela di seluruh sektor kehidupan.
- Adanya kewajiban untuk menjaga dan mempertahankan harkat dan martabat Islam serta ummat Islam.
Selain beberapa kelompok internal, yang
disebut oleh FPI sebagai sayap juang, FPI memiliki kelompok Laskar Pembela Islam, kelompok
paramiliter dari organisasi tersebut yang kontroversial karena melakukan
aksi-aksi "penertiban" (sweeping) terhadap kegiatan-kegiatan
yang dianggap maksiat atau bertentangan dengan syariat Islam terutama pada masa Ramadan dan seringkali berujung pada kekerasan.Organisasi ini
terkenal dan kontroversial karena aksi-aksinya sejak
tahun 1998. Rangkaian aksi yang berujung pada kekerasan sering diperlihatkan
dalam media massa.
Melihat beberapa
fakta yang ada, ini merupakan salah satu contoh etnosentris yang salah, naumn
mendapat dukungan dari beberapa pihak, yang tanpa pemikiran yang matang kemudian
memberikan suatu paham yang kurang tepat, dan lebih parahnya kemudian
diterapkan oleh semua anggotanya. Tindakan mereka yang seakan-akan merasa
paling benar dan dengan pemahamannya yang salah kemudian merugikan banyak
orang, tentunya tidak pantas untuk dilakukan dalam kehidupan masyarakat yang
mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Satu hal yang membuat Saya merasa
kecewa, karena menggunakan ajaran Islam sebagai tameng dari mereka pada saat
melakukan tindakan anarkis, yang pada dasarnya tidak pernah mengajarkan hal
tersebut. Itu merupakan salah satu penyalahgunaan ajaran agama yang dilakukan
oleh suatu organisasi kemasyarakatan. Karena pada hakikatnya, Islam itu cinta
damai, dan mengajarkan Kita untuk saling menyayangi antar umat manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar