Definisi Rebana dalam
Wikipedia adalah gendang
berbentuk bundar dan pipih. Bingkai
berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis
kulit kambing.
Kesenian di Malaysia,
Brunei,
Indonesia
dan Singapura yang sering memakai rebana adalah musik irama padang pasir,
misalnya, gambus,
kasidah
dan hadroh. Bagi masyarakat Melayu di negeri
Pahang,
permainan rebana sangat populer, terutamanya di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang.
Tepukan rebana mengiringi lagu-lagu tradisional seperti indong-indong, burung
kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Di Malaysia, selain rebana berukuran biasa,
terdapat juga rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi,
dimainkannya pada hari-hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan irama. Di Indonesia, alat
musik rebana berkembang menjadi banyak jenis. Biasanya merupakan ciri khas dari
kultur budaya daerah tertentu. Jenis alat rebana yang paling umum diantaranya,
Rebana Banjar, Rebana Biang, Jidor, Kompang, Marawis, Samroh, Hadroh dan lainnya.
Komunitas musik rebana ini lahir beberapa tahun yang
lalu, dipelopori oleh Bapak Yusuf Sholeh selaku pembimbing Remis Kampung Rapet.
Alasan yang mendasari beliau adalah ingin menghidupkan kembali dan melestarikan
kesenian rebana untuk para remaja yang dulu pernah mendapat hati di lingkungan
masyarakat Kampung Rapet sehingga tidak terkikis dan hilang oleh perkembangan
zaman, pada masa yang lalu kesenian musik rebana ini banyak dimainkan oleh para
orang dewasa untuk mengiringi suatu kegiatan keagamaan. Oleh Karena itu, untuk
alat musik yang dibutuhkan, masih dapat memakai peralatan musik yang dulu
digunakan para orang tua untuk bermain rebana. Tentunya dengan sedikit
perbaikan dan penambahan alat musik yang baru untuk dapat lebih menambah
variasi suara yang ingin dihasilkan. Ide tersebut mendapat ternyata respon
positif dari para remaja yang tergabung dalam organisasi Remis Kampung Rapet,
karena mereka dapat menyalurkan bakat dan minat mereka khususnya dalam bidang
musik saat mereka bergabung dalam komunitas ini dan secara tidak langsung dapat
belajar agama Islam lebih mendalam karena dalam kegiatan bermusiknya sering
membawakan lagu-lagu religi.
Setelah melakukan kegiatan pembahasan yang dilakukan
oleh jajaran pengurus Remis dan Pembimbing, maka di sepakati bahwa komunitas
rebana ini termasuk dalam salah satu cabang kegiatannya. Dan selanjutnya
dipilih pengurus dari komunitas rebana tersebut, sehingga diharapkan mampu
berkembang dengan baik. Dan orang yang mendapat kepercayaan untuk memimpin
komunitas ini adalah sorang pemuda yang memiliki nama Yuli Cahyadi yang
merupakan salah satu personil orkes dangdut yang sering melakukan pertunjukan
di daerah Ambarawa dan sekitarnya dan dibantu oleh rekannya yang mempunyai
pengalaman dalam belajar bermain musik rebana, yaitu Indrayana. Kedua orang
inilah dianggap paling berpengalaman dalam bermain musik dalam organisasi Remis
tersebut, sehingga mereka dipilih dan diharapkan untuk dapat membimbing para
anggota lain yang ingin ikut bergabung dalam komunitas rebana ini. Kendala yang
muncul pertama kali dalam komunitas rebana ini adalah peralatan musiknya yang
masih kurang lengkap dan banyak alat musik yang sudah ada kurang memadai Karena
kurangnya perawatan sehingga perlu perbaikan untuk memulihkan kualitas suara
yang dihasilkan. Untuk usaha menambah peralatan yang masih kurang, komunitas ini
juga telah membuat proposal bantuan kepada para calon gubernur, karena pada
saat itu sedang dilaksanakan pelaksanaan pilkada untuk wilayah Kabupaten
Semarang, tentunya melalui izin dari para pembimbing Remis dan perangkat desa
yang bersangkutan.
Pada awal kegiatannya, komunitas ini tergabung dalam
setiap acara pertemuan mingguan Remis Kampung Rapet. Jadi untuk jadwal
latihannya masih bergiliran dengan acara-acara lain yang telah dilaksanakan dan
disepakati bersama, atau dapat juga digunakan apabila salah satu acara tersebut
dapat diberikan aransemen dari musik rebana. Namun, dalam perkembangannya hal
itu tidak efektif untuk dilakukan sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini
dikarenakan tempat yang kurang memadai apabila harus ditambah dengan alat-alat rebana
yang cukup banyak, sehingga akan mengganggu jalannya kegiatan Remis yang lain.
Ditambah lagi dengan waktu latihan yang terbatas karena biasanya kegiatannya
dilakukan pada malam hari, sehingga di khawatirkan akan mengganggu waktu
istirahat dari warga sekitar. Sehingga para anggota komunitas rebana ini kurang
maksimal dalam proses mengembangkan bakatnya dalam bermusik, khususnya musik
rebana. Dengan pertimbangan tersebut, maka disepakati jadwal latihan komunitas
Rebana Remis menjadi berubah pada setiap minggu sore, sehingga para anggotanya
dapat mempunyai banyak waktu untuk berlatih dan bertempat di rumah Bapak Yusuf
Sholeh yang mempunyai ruang yang cukup luas, sehingga para anggota Rebana Remis
dapat merasa nyaman dalam melakukan latihan. Dalam pemilihan anggota, Komunitas
ini dipilih langsung oleh para pengurusnya, tentunya dengan pertimbangan dari
ketua dan wakilnya. Karena tidak semua anggota Remis dapat bergabung dalam
komunitas ini. Khusus untuk para perempuan mereka biasanya mendapat tugas
sebagai pengisi vokal, baik yang inti maupun sekedar pengiring. Sedangkan para
laki-laki mendapat tugas untuk memainkan peralatan rebana yang sudah tersedia.
Dalam perkembangannya, komunitas ini tidak hanya memainkan lagu-lagu religi
yang sudah ada sejak dulu, tetapi juga menambahnya dengan lagu-lagu religi yang
terbaru dan ditambah dengan aransemen yang sangat bervariasi, sehingga membuat
sussana latihan menjadi lebih menarik. Tidak hanya itu, mereka juga sesekali
memainkan musik dangdut untuk sekedar hiburan menghilangkan rasa bosan karena
hanya memainkan lagu-lagu religi.
Ide-ide baru yang selalu ditampilkan membuat suasana
menjadi lebih hidup ditambah dengan gelak tawa para pemuda yang tergabung dalam
komunitas ini. Seakan-akan mereka dapat melepas sebentar rutinitas mereka
sebagai pelajar dan saling bercengkrama di setiap akhir pekan. Banyak hasil kreasi
yang telah mereka buat dengan menggabungkan musik rebana dengan musik dangdut
dan pop, oleh karena itu kesan kuno yang melekat pada kesenian ini kian
tersamarkan. Dan dalam perkembangannya instrument musik yang digunakan juga
lebih bervariasi dengan menambah beberapa alat musik baru yang dapat memperkaya
keunikan dari musik rebana itu sendiri.Berangkat dengan kecintaannya dengan
musik dan dalam masa mencari pelampisan untuk bermain musik, sehingga para
remaja ini sangat antusias dalam mengikuti salah satu kegiatan positif untuk
menyalurkan hobi mereka untuk bermain musik. Hal ini yang menjadi alasan para
anggotanya untuk dapat menjaga eksistensinya dalam masyarakat. Dari antusiasme
itulah timbul semangat pada setiap anggotanya, walaupun alat yang digunakan untuk
berlatih masih kurang lengkap dan memadai, tidak membuat mereka malas berlatih.
Hal ini terbukti dengan para anggotanya yang selalu aktif untuk mengikuti
latihan setiap minggu. Mereka dapat saling bergantian untuk memainkan alat music
tersebut tanpa mengurangi rasa kebersamaan yang terjalin diantara mereka. Khusus
untuk peralatan yang belum dimiliki, mereka bisanya akan menyewa peralatan yang
diperlukan dari tempat persewaan alat musik atau meminjam dari kenalan-kenalan
mereka yang mempunyai alat musik tersebut, (sebagai contoh, seperti: keyboard,
bass dan trio) apabila mereka diminta untuk pentas dalam suatu acara.
Pandangan dari masyarakat di sekitar juga sangat baik,
hal ini ditunjukkan dengan selalu mengapresiasi kegiatan ini, dalam bentuk
meminta unutk mengisi acara yang diadakan oleh lingkungan dusun Kampung Rapet, sehingga
komunitas ini mendapat kesempatan untuk menghibur dengan kreatifitasnya. Sebagian
besar dari mereka sering memberikan saran dan masukan tentang komunitas ini
demi perkembangannya pada masa yang akan datang. Tidak hanya itu, komunitas
Rebana ini juga di undang untuk dapat memeriahkan masyarakat yang mempunyai
hajatan, baik itu perayaan kelahiran dan khitanan. Mereka juga sangat senang
karena masih ada para remaja yang masih mau untuk melestarikan kesenian
bermusik rebana ini walaupun dengan banyaknya aliran-aliran musik yang tumbuh
pada masa kini.
Sedangkan pandangan dari saya pribadi, komunitas
rebana ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang positif untuk para remaja
di Dusun Kampung Rapet dalam menunjukkan kreatifitasnya dalam bermusik. Dengan
belajar musik rebana ini, menunjukan bahawa para remaja masih memiliki rasa peduli
dengan tradisinya yang sudah ada sejak dulu dan tidak begitu saja terpengaruh
dengan budaya baru yang sangat kuat masuk dalam berbagai kehidupan sosial masyarakat
saat ini.